Wahhh...sudah lama sekali saya tidak menjamah blog kecil ini. Rasa kangen dan hasrat untuk pengen menulis lagi itu masih ada, tetapi masih belum sempat karena tersendat dengan jadwal saya yang begitu padat
(huuuuu..sok artis banged!!) Akan tetapi kali ini, saya sudah niat'i untuk menulis biar blog kecil ini gak terasa di angkrak'ne (menganggur) hehehe. Berhubung masih bingung mau menulis apa, saya mau berbagi sebuah kisah atau lebih tepatnya sebuah perumpamaan yang saya dapatkan dari salah satu buku renungan harian...
Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.
Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.
Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.
Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.
Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur supaya punya time freedom…
Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar gak pusing…
Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.
Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/istri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa-biasa saja, bikin cemburu aja/ takut selingkuh.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.
Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.
Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.
Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur supaya punya time freedom…
Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar gak pusing…
Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.
Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/istri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa-biasa saja, bikin cemburu aja/ takut selingkuh.
Punya anak satu mendambakan banyak anak.
Punya banyak anak mendambakan satu anak saja.
Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.
Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?
“Semoga kita jadi pribadi yang selalu bersyukur, Yang snantiasa bersyukur dengan berkah yang sudah kita miliki”.
“Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.
Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!”
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi ini pun akan tampak buruk.
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil.
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif
Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua…
Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.
Good Morning
dan Tetap Semangat !!!!